PEMBUAT DEEPFAKE

Kalau kamu pakai Kapwing dengan akun Gratis, semua ekspor — termasuk Deepfake Maker Kapwing — bakal ada watermark. Setelah kamu upgrade ke akun Pro, watermark akan hilang total dari karyamu.

Istilah 'deepfake' adalah campuran dari 'deep learning' (cabang AI) dan 'palsu', yang menggambarkan cara membuat konten yang menipu. Kemajuan teknologi AI sudah memungkinkan pembuatan gambar, video, dan audio yang sangat mirip asli tapi dimanipulasi atau dibuat sepenuhnya. Dalam video dan audio, deepfake sering melibatkan pergantian atau perubahan wajah, suara, atau gerakan seseorang seolah-olah mereka mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan. Meskipun deepfake sering dipakai untuk tujuan kreatif, hiburan, dan edukasi, mereka juga menimbulkan kekhawatiran etis dan hukum karena bisa menyebarkan informasi palsu dan melanggar privasi. Karena alasan ini, Kapwing memastikan semua konten deepfake diberi label jelas dengan watermark 'AI-generated' yang tidak bisa dihapus.

Hei, video deepfake itu sebenarnya tidak ilegal dan belum ada undang-undang federal di Amerika Serikat yang melarangnya. Namun, sepuluh negara bagian di AS punya aturan khusus yang membidik pembuat dan penyebar konten deepfake eksplisit, termasuk California, tempat Kapwing bermarkas.

Pada Januari 2024, Taylor Swift jadi korban kebocoran deepfake. Video palsu yang menipu ini tersebar di media sosial dengan satu video sampai 47 juta penayangan di X (Twitter) sebelum dihapus. Insiden ini memicu seruan politisi AS untuk bikin undang-undang baru. Meskipun begitu, tujuh bulan kemudian di Agustus 2024, Donald Trump membagikan kumpulan gambar AI yang secara palsu menggambarkan Taylor Swift dan para penggemarnya mendukung kampanye presidennya. Riset AI Kapwing juga menemukan bahwa Taylor Swift masuk peringkat ketiga dari 10 selebriti yang paling di-deepfake di internet.

Kapwing mendukung kontrol dan keamanan konten deepfake, dan para insinyur kami kerja keras buat memastikan konten AI nggak bisa dipakai untuk hal eksplisit, menyesatkan, atau tidak pantas.

Cek Ketentuan Layanan kami buat baca lebih detail soal cara kami menjaga konten AI supaya nggak berbahaya.

Sangat sulit bagi pengguna media sosial biasa untuk mendeteksi konten deepfake — hanya 17% orang yang sudah menyelesaikan Kuis AI Kapwing yang mengharuskan menjawab apakah pidato selebriti asli atau palsu. Beberapa petunjuk paling jelas adalah ucapan yang tidak sinkron, detail latar belakang yang tidak konsisten, gerakan aneh pada lengan atau wajah, gangguan video, dan blur. Para peneliti, perusahaan teknologi, dan ahli video menggunakan analisis per frame beserta perangkat lunak deteksi deepfake untuk membantu mengidentifikasi konten deepfake dan menjaga internet tetap aman. Kamu juga bisa melaporkan konten deepfake berbahaya di aplikasi atau situs web tempat konten tersebut muncul.

Kisah konten deepfake bisa dilacak balik ke awal tahun 1990-an, di mana pengembangan CGI jadi pemicu perjalanan deepfake ke depannya. Tapi, baru di akhir 2017 seorang pengguna Reddit ngeluarin istilah 'deepfake', dengan membagikan video buatan AI yang ngganti wajah asli jadi wajah selebriti. Nah, inilah momen deepfake 'ditemukan'.

Kamu bisa menggunakan bagian 'Edukasi' Kapwing untuk memahami lebih baik tentang cara konten deepfake dihasilkan menggunakan teknologi lip sync open-source terbaru. Selebriti seperti Taylor Swift, Elon Musk, dan Donald Trump telah dipilih sebagai studi kasus. Pengguna hanya dapat mempublikasikan video Persona menggunakan orang yang telah mendapatkan izin. Gunakan video dirimu sendiri, pilih Persona stok yang disetujui, atau dapatkan izin eksplisit saat menggunakan video orang lain untuk dilatih sebagai Persona. Menggunakan selebriti atau siapa pun yang tidak kamu miliki izin adalah dilarang dan melanggar Ketentuan Layanan Kapwing.

Teknologi deepfake pakai AI canggih banget, terutama algoritma deep learning keren kayak Generative Adversarial Networks (GANs), buat bikin video, gambar, atau audio palsu yang hampir nggak bisa dibedain dari aslinya. Caranya sih gampang, model dilatih pake kumpulan data besar wajah atau suara seseorang, jadi bisa meniru ekspresi, gerakan, dan gaya bicaranya. Hasilnya? Konten yang kelihatan atau kedengarannya persis seperti orangnya, padahal sebenarnya cuma buatan doang.

Iya, deepfakes semakin populer di seluruh dunia. Kapwing menganalisis minat global terhadap deepfakes dan menemukan bahwa Korea Selatan (13.399), Republik Ceko (11.356), dan Swedia (10.443) adalah satu-satunya negara dengan lebih dari 10.000 pencarian terkait deepfake per satu juta orang.